Jumat, 27 April 2012

Penelitian Ilmiah e-commerce bab 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Sejalan dengan cepatnya perkembangan bidang teknologi, perusahaan-perusahaan makin dipacu untuk menggunakan teknologi yang maju sebagai senjata untuk tetap survive dan memenangkan persaingan yang kian hari terasa ketat dan keras. Akhir-akhir ini penggunaan internet yang menjurus kepada cyberspace kelihatannya akan mendominasi seluruh kegiatan di atas permukaan bumi di masa kini dan masa datang dan secara umum akan berubah menjadi alat untuk persaingan antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya. Ini pun akan membawa dampak yang sangat besar bagi setiap perusahaan. Dampak pada aspek persaingan adalah terbentuknya tingkat kompetisi yang semakin tajam. Globalisasi ekonomi juga membuat perubahan menjadi konstan, pesat, radikal, serentak, dan pervasif. Sehingga perusahaan harus memiliki kemampuan yang cepat untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sehingga perusahaan akan mampu bersaing dengan para kompetitornya. Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan. E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Penggunaan internet telah mengalami perkembangan yang luar biasa di bidang bisnis terutama pada perusahaan skala besar. Sejak ditemukannya teknologi internet tersebut pada tahun 1990-an penggunaannya meluas karena dipandang memberikan manfaat yang sangat besar bagi kelancaran proses-proses bisnis. Motif serta manfaat e-commerce dalam meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam hal ini menjadi sudut pandang dari penulis yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian ini. Melihat kenyataan tersebut, maka penerapan teknologi e-commerce merupakan salah satu faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu produk dari sebuah perusahaan. Untuk mempercepat dan meningkatkan penjualan cepat maka dengan melihat perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat tersebut kita dapat memanfaatkan suatu layanan secara on-line yang berupa e-commerce. Selama ini, sistem penjualan dari pelanggan yang digunakan oleh perusahaan hanya bersifat secara tertulis dan manual, yang tidak jarang cenderung menyesatkan. Dengan adanya layanan jasa berupa e-commerce yang dapat secara cepat dapat dinikmati oleh pelanggan maupun perusahaan sendiri maka segala layanan yang diinginkan oleh para pelanggan dapat segera ditindak lanjuti dengan secepat mungkin, sehingga perusahaan tersebut akan mampu memberikan pelayanan yang terbaik dan tercepat bagi para pelanggan. Selama ini juga pelanggan yang ingin membeli suatu produk diharuskan untuk mendatangi tempat dari penjual produk sendiri dan hal itu sangatlah tidak efisien bagi para pelanggan yang mempunyai kesibukan kesibukan yang sangat padat sekali. Dengan adanya layanan electronic commerce (e-commerce) ini maka pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat. Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat - tempat yang menyediakan suatu fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/notebook ataupun dengan Personal Digital Assistant (PDA) dengan menggunakan teknologi wifi. Maka dari itu saat sekarang sangat diperlukan dan diminati perusahaan - perusahaan yang menerapkan layanan e-commerce. Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online. Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan E-commerce di Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi pada E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya pada sitem toko konvensional. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dikaji tentang pandangan mahasiswa terhadap web e-commerce kaskus.us studi kasus mahasiswa Gunadarma Depok pada fakultas ekonomi 1.2 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis dapat merumuskan rumusan masalah dalam penelitian ilmiah ini yaitu bagaimana pandangan mahasiswa terhadap web e-commerce kaskus.us studi kasus mahasiswa Gunadarma Depok fakultas ekonomi 1.3 BATASAN MASALAH Batasan masalah yang akan dibahas oleh penulis yaitu pandangan mahasiswa terhadap web e-commerce kaskus.us studi kasus mahasiswa Gunadarma Depok fakultas Ekonomi. dengan menyebarkan kuesioner kepada 50 sampel atau responden. 1.4 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk menganalisa pandangan mahasiswa terhadap web e-commerce kaskus.us studi kasus mahasiswa Gunadarma Depok fakultas Ekonomi. 1.5 MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ilmiah ini antara lain : 1. Manfaat Praktis Manfaat Praktis adalah manfaat yang dapat penulis berikan melalui penelitian bagi admin www.kaskus.us sehubungan dengan penggunaan e-commerce dalam menjalankan usahanya. Manfaat tersebut antara lain, sebagai berikut : Perusahaan dapat mengetahui pandangan mahasiswa Gunadarma Depok Fakultas Ekonomi sebelum dan setelah berbelanja menggunakan e-commerce. Konsumen yang dimaksud adalah konsumen paa umumnya dan konsumen yang sudah menjadi pelanggan pada khususnya. 2. Manfaat Akademis Agar penulis pada khususnya lingkungan akademis pada umumnya dapat memperoleh pemahaman mendalam mengenai analisis penjualan e-commerce dengan penerapan skala Likert dan uji chi-square untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen dalam menggunakan e-commerce. 1.6 METODE PENELITIAN 1.6.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah www.kaskus.us 1.6.2 Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data dari para klien dan masyarakat umum yang ditunjuk sebagai responden dikumpulkan menggunakan daftar pernyataan dalam bentuk tertutup dengan jumlah pertanyaan sebanyak … butir. 1.6.3. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang lengkap dan akurat sebagai dasar penulisan ilmiah ini, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data, sebagai berikut : 1. Studi Lapangan ( Field Research ) Adalah suatu penelitian yang dilakukan di lapangan untuk mendapatkan data atau informasi mengenai objek yang diteliti, sehingga data dan informasi dapat diyakini kebenarannya. Untuk mendapatkan data dan informasi tersebut penulis mengadakan : a) Pengamatan ( observasi ) b) Wawancara ( interview ). 2. Studi Pustaka ( Library Research ) Yaitu dengan membaca referensi dari beberapa buku dan literatur yang ada yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti, baik melalui perpustakaan Universitas Gunadarma maupun melalui internet. 1.6.4. Alat Analisis yang digunakan. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan skala Likert dan uji Chi-Square untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen.

Senin, 23 April 2012

penelitian ilmiah e-commerce

LATAR BELAKANG MASALAH Saat ini dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan internet di indonesia, telah memiliki dampak yang besar terhadap perubahan bisnis. Yaitu mulai dari cara beriklan, cara jual beli, cara berinteraksi antar manusia, dan sebagainya. Selain media cetak dan media elektronik saat ini media internet lebih efektif di bandingkan media lainnya dalam memasarkan hasil produksi. Media internet tersebut biasa di sebut e-commerce. E-commerce atau bisa disebut Perdagangan elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini. E-Commerce termasuk salah satu istilah pada ” perdagangan elektronik’ yang berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat yaitu “perdagangan web” (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga Antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini. E-com, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia bisnis dan per-internet-an. Penggunaann sistem E-commerce, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen, menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat. Selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional. Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop. Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online. Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan E-commerce di Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi pada E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya pada sitem toko konvensional. Untuk itu saya mengadakan peneltian untuk mengetahui pandangan mahasiswa terhadap web e-commerce www.kaskus.us RUMUSAN MASALAH Bagaimana pandangan mahasiswa terhadap web e-commerce www.kaskus.us TUJUAN PENELITIAN Menganalisa pandangan mahasiswa terhadap e-commerce www.kaskus.us

Minggu, 15 April 2012

penentuan harga jual

PENENTUAN HARGA JUAL


1. Pendahuluan
Banyak faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan tentang harga jual, faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual tersebut adalah faktor produk, tujuan manajer, biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik, dan faktor eksternal, seperti elastisitas permintaan, sasaran produk, persaingan pasar dan pengawasan pemerintah Industri kecil saat ini keberadaannya sangat lemah. Baik karena permodalan, manajemen, maupun karena persaingan. Maka untuk dapat mempertahankan usahanya, pengusaha terutama industri tekstil dituntut mampu menghadapi persaingan guna mendapatkan peluang pasar.
Salah satu sasaran utama industri kecil ini adalah memperoleh laba,dalam usaha memperoleh mengeluarkan pengorbanan-pengorbanan atau biaya yang tinggi, sehingga pengusaha tersebut berusaha keras dalam melaksanakan usahanya dengan tujuan untuk menutup biaya-biaya yang dikeluarkan dengan harapan dapat memperoleh hasil yang mendatangkan keuntungan yang tinggi pula.
Dalam persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus melakukan pengembangan produk kain, sesuai dengan perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan serta keinginan konsumen. Pemakaian produk kain di indonesia lebih banyak dipergunakan oleh keinginan masayarakat untuk memberikan alternatif jenis kain.

2. Teori
Salah satu keputusan yang sulit dihadapi suatu perusahaan adalah menetapkan harga. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.
Menurut Ricky W. dan Ronald J. Ebert mengemukakan bahwa: “Penetapan harga jual adalah proses penentuan apa yang akan diterima suatu perusahaan dalam penjualan produknya”.
Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara. Pada perusahaan-perusahaan kecil harga biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak bukannya oleh bagian pemasaran. Sedangkan pada perusahaan-perusahaan besar penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer divisi dan lini produk. Bahkan disini manajemen puncak juga menetapkan tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta memberikan persetujuan atas usulan harga dari manajemen dibawahnya.
Mulyadi dalam bukunya menyatakan bahwa “Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah Mark-up.”
Selain itu Hansen & Mowen mengemukakan bahwa “Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.
Boyd, Walker, dan Laurreche dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran menyatakan bahwa “Ada sejumlah cara dalam menetapkan harga, tetapi cara apapun yang digunakan seharusnya memperhitungkan faktor-faktor situasional. Faktor-faktor itu meliputi:
1. Strategi perusahaan dan komponen-komponen lain didalam bauran pemasaran.
2. Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk dipandang berbeda dari produk-produk lain yang bersaing dalam mutu atau tingkat pelayanan konsumen.
3. Biaya dan harga pesaing.
4. Ketersediaan dan harga dari produk pengganti.
Menurut Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran di Indonesia menyatakan bahwa:
“Penetapan harga merupakan suatu masalah jika perusahaan akan menetapkan harga untuk pertama kalinya. Ini terjadi ketika perusahaan mengembangkan atau memperoleh produk baru, ketika akan memperkenalkan produknya ke saluran distribusi baru atau daerah baru, ketika akan melakukan penawaran atas suatu perjanjian kerja baru”
Definisi tersebut menjelaskan bahwa setiap perusahaan harus memutuskan dimana ia akan menempatkan produknya berdasarkan mutu dan harga. Dalam beberapa pasar seperti pasar mobil, sebanyak delapan titik harga dapat ditemukan.


3. Data dan pembahasan
Hal-hal yang mempengaruhi harga jual :
Biaya penuh untuk memproduksi produk/jasa (dapat diramalkan), biaya penuh disini adalah informasi batas bawah penentuan harga jual Artinya : Bila biaya penuh tidak boleh lebih besar dari harga jual, supaya tidak menghasilkan “KERUGIAN”
Aspek di luar biaya :
* Selera konsumen
* Demand dan suplai
* Jumlah pesaing yang memasuki pasar
* Harga jual produk pesaing

Metode penentuan harga jual
* Harga Jual Normal (manufaktur dan penjual jasa)
* Harga Jual untuk pesanan khusus
* Harga jual dengan Cost type contract
* Harga jual yang dihasilkan oleh perusahaan yang diatur pemerintah


Contoh soal 1:
Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method)
Kalau anda menggunakan metode ini, anda menentukan harga jual per unit produk anda dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang anda kehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin. Harga jual produk dapat anda hitung dengan rumus :
Biaya Total + Marjin = Harga Jual
Contohnya seperti ini. Misalkan anda punya usaha jus buah dan mendapatkan order sebanyak 100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan. Biaya yang anda keluarkan untuk memproduksi jus buah tersebut diperkirakan sebanyak 400.000,00 dengan perincian :
• Biaya bahan baku : Rp. 250.000,00
• Biaya tenaga kerja : Rp. 100.000,00
• Biaya lain-lain seperti penyusutan alat, sewa tempat, dsb : Rp. 50.000,00
Jika anda menginginkan laba sebesar 15% dari biaya total, maka : Harga total = Biaya Total + Laba = Rp. 400.000,00 + (15% x Rp 400.000,00) = Rp. 460.000,00. Dengan demikian untuk setiap jus yang anda jual, harganya sebesar Rp. 4.600,00.

Contoh soal 2:
Rumusan Menghitung Harga Jual Perunit (Manufaktur)
 Harga Jual / unit = BIAYA * + % Mark-up

 Persentase Mark-up = Expectasi Laba + BIAYA**
Expectasi laba = ROI x aktiva
* Biaya à Biaya yang berhubungan langsung dengan volume (perunit)
** Biaya à Biaya yang tdk bhub langsung oleh volume produk (non produksi)

Contoh soal2 :
Manajer Pemasaran PT. GLORY sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk ASTREX untuk tahun anggaran yang akan datang. Menurut anggaran, perusahaan direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran biaya penuh untuk tahun anggaran yang akan datang sbb :

Biaya Variabel :
Biaya produksi variable Rp. 2.000.000.000
Biaya adm & umum variable Rp. 50.000.000
Biaya pemasaran variable Rp. 50.000.000
-------------------------- +
Total biaya variable Rp. 2.100.000.000
Biaya Tetap :
Biaya produksi tetap Rp. 1.000.000.000
Biaya adm. & umum tetap Rp. 150.000.000
BIaya pemasaran tetap Rp. 250.000.000
-------------------------- +
Total biaya tetap Rp. 1.400.000.000
-------------------------- +
Total biaya penuh Rp. 3.500.000.000

Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran Rp. 4.000.000.000 dan laba yang diharapkan dinyatakan dalam tarif kembalian investasi.
Unsur biaya :
Biaya produksi variable Rp. 2.000.000.000
Biaya produksi tetap Rp. 1.000.000.000 --------------------------- +
Rp. 3.000.000.000

Unsur mark-up :
Biaya non produksi variable Rp. 100.000.000
Biaya non produksi tetap Rp. 400.000.000
Ekspektasi laba 25% X rp. 4.000.000.000 Rp. 1.000.000.000
-------------------------- +
TOTAL Unsur Mark-up Rp. 1.500.000.000

Rp. 1.500.000.000
Persentase Mark-up = ------------------------ x 100% = 50%
Rp. 3.000.000.000

Perhitungan Harga Jualnya :
Biaya produksi Rp. 3.000.000.000
Mar-up 50% x Rp. 3.000.000.000 Rp. 1.500.000.000
--------------------------- +
Total harga jual Rp. 4.500.000.000
Volume produksi 1.000.000 kg
--------------------------- :
Harga jual produk / kg Rp. 4.500,-



4. Kesimupulan


Salah satu keputusan yang sulit dihadapi suatu perusahaan adalah menetapkan harga. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.
Menurut Ricky W. dan Ronald J. Ebert mengemukakan bahwa: “Penetapan harga jual adalah proses penentuan apa yang akan diterima suatu perusahaan dalam penjualan produknya”.
Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara. Pada perusahaan-perusahaan kecil harga biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak bukannya oleh bagian pemasaran. Sedangkan pada perusahaan-perusahaan besar penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer divisi dan lini produk. Bahkan disini manajemen puncak juga menetapkan tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta memberikan persetujuan atas usulan harga dari manajemen dibawahnya.
Mulyadi dalam bukunya menyatakan bahwa “Pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah Mark-up.”
Sementara hal-hal yg memepengaruhi harga jual adalah sebagai berikut:
Biaya penuh untuk memproduksi produk/jasa (dapat diramalkan), biaya penuh disini adalah informasi batas bawah penentuan harga jual Artinya : Bila biaya penuh tidak boleh lebih besar dari harga jual, supaya tidak menghasilkan “KERUGIAN”
Aspek di luar biaya :
* Selera konsumen
* Demand dan suplai
* Jumlah pesaing yang memasuki pasar
* Harga jual produk pesaing

METODE PENENTUAN HARGA JUAL
* Harga Jual Normal (manufaktur dan penjual jasa)
* Harga Jual untuk pesanan khusus
* Harga jual dengan Cost type contract
* Harga jual yang dihasilkan oleh perusahaan yang diatur pemerintah

Rumusan Menghitung Harga Jual Perunit (Manufaktur)

 Harga Jual / unit = BIAYA * + % Mark-up

 Persentase Mark-up = Expectasi Laba + BIAYA**
Expectasi laba = ROI x aktiva
* Biaya à Biaya yang berhubungan langsung dengan volume (perunit)
** Biaya à Biaya yang tdk bhub langsung oleh volume produk (non produksi)

Minggu, 01 April 2012

pengertian karya tulis ilmiah

Karya tulis ilmiah merupakan perwujudan kegiatan ilmiah yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Karya tulis ilmiah adalah karangan atau karya tulis yang menyajikan fakta dan ditulis dengan menggunakan metode penulisan yang baku.
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain :
1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3. Kerangka pemikiran dituangkan dalam sistematika dan notasi.
4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur : kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung kerangka pemikiran yang teratur.
5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).
Karya ilmiah adalah suatu karya tulis yang membahas suatu permasalahan. Pembahasan dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatu penelitian.
Karya tulis ilmiah harus memiliki gagasan ilmiah bahwa dalam tulisan tersebut harus memiliki permasalahan dan pemecahan masalah yang menggunakan suatu alur pemikiran dalam pemecahan masalah. Alur pemikiran tersebut tertuang dalam metode penelitian. Metode penelitian ilmiah pada hakikatnya merupakan operasionalisasi dari metode keilmuan. Dengan kata lain bahwa struktur berpikir yang melatarbelakangi langkah-langkah dalam penelitian ilmiah adalah metode keilmuan.
Metode penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan pemecahan masalah memiliki pengertian sebagai berikut:
a.Penelitian adalah usaha yang sistematik dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah spesifik yang memerlukan pemecahan.
b.Cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.
c.Cara ilmiah dilandasi oleh metode rasional dan metode empiris serta metode kesisteman.
d.Penelitian meliputi proses pemeriksaan, penyelidikan, pengujian dan eksperimen yang harus diilakukan secara sistematik, tekun, kritis, objektif, dan logis.
e.Penelitian dapat didefinisikan sebagai pemeriksaan atau penyelidikan ilmiah sistematik, terorganisasi didasarkan data dan kritis mengenai masalah spesifik yang dilakukan secara objektif untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban dari masalah tersebut.
Metode penulisan karya tulis ilmiah mengacu pada metode pengungkapan fakta yang biasanya berasal dari hasil penelitian dengan berbagai metode yang digunakan. Karya tulis ilmiah dapat juga disebut sebagai laporan hasil penelitian.
Laporan hasil penelitian ditulis sesuai dengan tujuan laporan tersebut dibuat atau ditujuan untuk keperluan yang dibutuhkan. Laporan hasil penelitian dapat ditulis dalam dua macam, yaitu sebagai dokumentasi dan sebagai publikasi. Perbedaan kedua karya tulis ilmiah ini terletak pada format penulisan.
Karya tulis ilmiah merupakan publikasi hasil penelitian. Dengan demikian format yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini ditentukan oleh isi penelitian yang menggambarkan metode atau sistematika penelitian. Metode penelitian secara garis besar dapat dibagi dalam empat macam.yaitu yang disusun berdasarkan hasil penelitian kuantitatif, hasil penelitian kualitatif, hasil kajian pustaka, dan hasil kerja pengembangan.
Karya tulis ilmiah yang berupa hasil penelitian inid apat dibedakan berdasarkan sasaran yang dituju oleh penulis. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik berupa skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik bersifat teknis, berisi apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan. objektif. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat umum biasanya disajikan dalam bentuk artikel yang lebih cenderung menyajikan hasil penelitian dan aplikasi dari hasil penelitian tersebut dalam subtansi keilmuannya.
Dari berbagai macam bentuk karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah memiliki persyaratan khusus. Persyaratan karya tulis ilmiah adalah:
a.Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
b.Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas.
c.Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural.
d.Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
e.Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis
f.Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam menulis karya ilmiah memerlukan persiapan yang dapat dibantu dengan menyusun kerangka tulisan. Di samping itu, karya tulis ilmiah harus menaati format yang berlaku.

Kegiatan Menulis di Perguruan Tinggi

Kegiatan Menulis di Perguruan Tinggi

Kegiatan menulis berfungsi untuk mengenali kemampuan dan potensi diri sampai mana pengatahuan kita tentang suatu topik. Untuk mengembangkan topik kita terpaksa berpikir, menggali pengetahuan dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar.
Tahap-tahap penulisan adalah sebagai berikut :
1. Pra penulisan, pada tahap ini penulis biasanya menentukan topik menentukan judul dan memilih bahan-bahan penulisan.
2. Penulisan, pada tahap ini penulis mulai menyusun paragraf dan kalimat, memilih kata-kata yang tepat.
3. Revisi, pada tahap ini penulis melakukan perbaikan buram pertama dan pembacaan ulang tulisan tersebut.
Tahap Pra penulisan yang pertama adalah penentuan topik, menentukan tujuan dan menentukan bahan.
A. Penentuan topik, topik dapat diperoleh dari berbagai sumber dan harus fakta bukan fiktif. Topik harus di batasi agar penulis lebih mempersempit bahan penulisan dan mempermudah penulis menyelesaikan penulisannya.
B. Menentukan tujuan, setiap penulisan harus mempunyai tujuan yg jelas agar dapat di pertangung jawabkan nantinya
C. Menentukan bahan, yang dimaksud bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang dipergunakan untuk tujuan penulisan. Dapat berupa rincian, sejarah kasus, definisi, fakta, angka-angka, grafik, dan sebagainya.
Tahap penulisan
Dalam tahap ini yang dibahas adalah setiap butir topik yang ada dalam kerangka yang disusun. Untuk mengembangkan gagasan menjadi karangan yang utuh, diperlukan penguasaan bahasa, sehingga harus mampu memilih kata/istilah yang tepat, menggunakan kalimat efektif, penyusunan paragraf yang memenuhi persyaratan dan lain-lain.
Revisi
Setelah tulisan selesai maka tulisan itu harus dibaca kembali, karena ada kemungkinan terjadi kesalahan baik dari segi logika, ejaan, pemilihan kata, kalimat pengetikan catatan kaki, daftar pustaka, dan sebagainya.