Kamis, 14 Oktober 2010

perbedaan koperasi di indonesia dengan negara lain

Selain Indonesia, beberapa negara lain juga memiliki koperasi kredit yang juga berfungsi sebagai alat untuk distribusikan pinjaman pemerintah. Koperasi di India dan negara-negara berkembang lainya, khususnya di Asia, juga memiliki pola yang sama dengan koperasi di Indonesia. Di AS, koperasi kredit melakukan ekspansi yang cukup besar dalam pemberian pinjaman, walaupun tetap terbatas untuk para nasabah yang memiliki keterkaitan dengan kelompok sendiri. Sementara itu, bank komersial melakukan protest mengenai “persaingan yang tidak adil” tersebut dan berusaha agar credit union dikenakan pajak yang tinggi. Pajak semacam itu telah ditetapkan di Kanada, namun hanya memiliki pengaruh yang kecil terhadap persaingan negara dimana koperasinya menggunakan dana pemerintah dalam jumlah yang besar. Tingginya tingkat tunggakan seringkali mengancam kestabilan keuangan koperasi itu sendiri. Hal ini juga terjadi terhadap koperasi kredit pertanian di beberapa negara seperti Bangladesh dan AS. Kasus yang terjadi di Indonesia dan India, koperasi tidaklah berbeda dengan bank yang terlibat dengan pemberian kredit pedesaan, yaitu sangat didominasi oleh birokrasi dan pemerintahan, sehingga kepemilikan secara formal menjadi tidak jelas. Sedangkan untuk koperasi yang dikendalikan secara demokratis oleh para anggotanya atau oleh sekelompok elit setempat, dapat berkembang dengan baik dan berkesinambungan. Hal diatas tidak terjadi pada bentuk lembaga simpan-pinjam lainnya di AS dan Inggris dimana seringkali lembaga tersebut melakukan privatisasi untuk mendapatkan peningkatan modal yang lebih tinggi bagi para pemegang sahamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar